Cara Berinteraksi Kembali Setelah Pandemi

“Saya merasa belum terlalu kenal sama teman-teman, karena biasanya cuma ngobrol online lewat (Microsoft) Teams atau chat, dan belum pernah ketemu langsung.” Ini adalah salah satu komentar yang pernah saya dapatkan saat berbicara secara informal dengan beberapa mahasiswa yang saya ajar. Pandemi selama dua tahun memang memberikan dampak pada interaksi manusia, termasuk interaksi mahasiswa selama perkuliahan. Namun, tahun ini mahasiswa akan kembali lebih banyak melakukan pertemuan secara langsung (luring) setelah sekian lama mereka hanya bertemu melalui layar atau pesan singkat. Ada yang sudah tidak sabar hal ini terjadi, tetapi ternyata ada juga yang mengalami kebingungan atau bahkan cemas dengan situasi harus bertemu orang lain secara langsung.

Saya menemukan bahwa kecemasan juga dialami oleh mahasiswa tahun kedua di perkuliahan. Jadi, walaupun mereka sudah lebih dulu menjadi mahasiswa, mereka tetap sama-sama baru seperti mahasiswa tahun pertama, yaitu baru akan datang ke kampus dan bertemu langsung dengan teman-teman seangkatan. Artinya, kita tidak sendiri dalam menghadapi kebingungan bagaimana harus berinteraksi kembali. Kita semua sama-sama baru. Memang pandemi membuat kemampuan kita dalam berinteraksi menjadi berbeda, dan mungkin saja menurun. Namun, perlu diingat bahwa hal ini tidak akan terjadi selamanya.

Lalu apa saja yang bisa dilakukan untuk membantu mempraktekkan kembali keterampilan sosial kita? Arlin Cuncic, seorang penulis dalam bidang Social Anxiety dan juga founder dari website www.aboutsocialanxiety.com, menyampaikan beberapa tips dari dua artikelnya yang akan saya elaborasi di bawah ini:

  • Mencoba lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah untuk membantu kita kembali akrab dan nyaman dengan situasi sosial. Kita dapat mencoba berjalan di sekitar perumahan, berbelanja, datang ke tempat makan, atau berjalan di sekitar kampus/kantor beberapa hari sebelum hari pertama masuk kuliah/kerja.
  • Mulai secara perlahan dari situasi yang paling aman buat kita. Cobalah memulai interaksi lebih lama dengan orang-orang yang biasa kita ajak untuk cerita, misalnya anggota keluarga atau teman satu kelompok perkuliahan/divisi kerja,
  • Menjaga komunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain walaupun mungkin tidak terlalu terbiasa. Kita dapat melakukannya melalui chat, mengirimkan email, surat, panggilan telepon, atau panggilan video.
  • Melakukan interaksi dalam waktu yang bisa kita pertahankan. Sebagai contoh, kita tidak perlu memaksakan diri untuk langsung liburan di akhir pekan bersama teman kuliah yang baru kita temui. Kita dapat mulai dengan ngobrol santai di tempat makan, berbelanja, atau menonton yang membutuhkan waktu yang lebih sedikit.
  • Melatih keterampilan mendengarkan. Cobalah untuk memberikan pertanyaan terbuka yang dimulai dengan “Bagaimana..” “Coba ceritakan..” “Boleh coba jelaskan..” dan jangan lupa untuk memperhatikan apa yang disampaikan orang lain
  • Cari topik-topik sederhana untuk memulai pembicaraan. Dapat mencoba untuk menanyakan asal daerah teman seangkatan, apa kegiatan yang dilakukan selama pandemi, musik apa yang sedang didengarkan, film apa yang disukai, atau rekomendasi tempat-tempat menarik di sekitar kampus/kantor.
  • Menghadapi adanya kecanggungan atau kecemasan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyampaikan secara jujur mengenai kecanggungan atau kecemasan yang dirasakan kepada orang di sekitar. Juga jika ada hal yang tidak jelas kita pahami dari pernyataan orang lain, cobalah untuk bertanya kembali mengenai maksud pernyataannya.
  • Tetap bersikap ramah kepada orang lain. Kita semua merasakan kecanggungan saat awal-awal pertemuan, oleh karena itu hal ini penting untuk dilakukan. Cobalah untuk memulai percakapan, ajak teman kuliah/kantor untuk makan siang bersama, tidak memaksa serta memahami jika ada yang perlu waktu lebih lama untuk dapat berinteraksi.

Setiap kita tentunya memiliki proses yang berbeda untuk dapat dengan lancar berinteraksi kembali. Jadi, tetaplah menikmati proses kita masing-masing dan menghargai proses yang dialami oleh orang lain. Selamat berinteraksi kembali!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *